Di kesempatan kali ini, saya ingin meresensi sebuah novel berjudul "Girls in the Dark" karya Akiyoshi Rikako. Berikut ulasannya. A. Identitas Buku Judul novel: Girls in the Dark Penulis: Akiyoshi Rikako Penerbit: Haru Tahun terbit: cetakan kesembilan, November 2016 Jumlah halaman: 289 halaman Ukuran buku: 13 x 19 cm B. Gambaran Umum Novel ini menceritakan tentang kematian Shiraishi Itsumi, seorang siswi yang merupakan ketua klub sastra di sekolahnya. Di klub sastra itu, ada 6 orang siswi yang dikumpulkan oleh Shiraishi sendiri. Setelah kematian Shiraishi, klub sastra mengadakan acara yang sudah menjadi tradisi di klub itu, yaitu yami-nabe. Setiap anggota akan membawa bahan untuk dimasukan dalam panci, kemudian mereka akan memakannya bersama. Acara itu dilakukan dalam kegelapan, sehingga anggota klub tidak dapat melihat apa yang dia makan. Acara tersebut dilakukan sembari seorang anggota membacakan naskah yang ditulisnya sendiri. Novel ini merupakan ...
Sejak dahulu, saya sadar bahwa sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk masa depan saya. Karena itu, secara otomatis pilihan untuk bersekolah di Jakarta adalah pilihan terbaik. Jakarta sebagai ibu kota negara memang memiliki pendidikan yang lebih maju jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Ayah saya adalah seorang PNS yang selalu berpindah-pindah dinas, menyebabkan saya dan keluarga sering berpindah dari satu kota ke kota yang lain. Sebagai sesosok pribadi yang telah mengalami pengalaman menjalani pendidikan di berbagai kota, saya pun menyadari akan adanya kesenjangan pendidikan di Indonesia. Menyadari hal ini, saya pun memiliki keinginan untuk bersekolah di kota besar yang memiliki pendidikan lebih baik daripada di kota kecil. Sejujurnya, sewaktu kelas 3 SMP saya ingin memasuki SMAN 8 Jakarta, yang merupakan sekolah Ayah saya. Ayah saya merupakan sesosok pribadi yang sangat saya hormati, sehingga saya pun termotivasi untuk memasuki SMA tersebut untuk membuat dia bangg...
Sayuti Melik is our national hero. He is not as popular as Soekarno or Moh.Hatta, but he was important in our efforts to get our independence. He is the one who typed our proclamation script. Not only that, he also made a lot of article about politic, which made him got arrested by the Netherlands many times. I think he is a very brave and courageous person, he's still writing his article even when the Netherlands forbidded him to write. He's also a very discerning person, which we can see from his article. At the end, our national heroes must be appreciated more, including Sayuti Melik. We have to respect them for their struggle to get independence. We have to learn from them, and put more efforts in our study so we can make Indonesia better in the future.
Komentar
Posting Komentar